Bicara tentang keberanian, berikut tipikal2 keberanian yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari2 :
Berani kebaikan, takut keburukan.
Mengharap penilaian-Nya dan bukan dari makhluk-Nya.
” Apabila seorang hamba takut kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Namun, apabila seorang hamba tidak takut kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikannya takut kepada segala sesuatu.”
(HR. Bukhari)
Berani keburukan, takut kebaikan.
Dan tidaklah disebut keberanian dengan mencoba keburukan. Bangga melakukan keburukan adalah awal dari kehinaan dan keterpurukan kita sebagai manusia.
” Wahai anak Adam, taatilah Tuhanmu, niscaya engkau disebut orang yang berakal, dan janganlah engkau menentang-Nya sehingga engkau diinamakan si jahil.”
(HR. Abu Nu’aim)
Berani memotivasi.
Berani memulai dari diri sendiri
Berani bermimpi
Berani bercita-cita
Berani menilai kekurangan
Berani menilai kelebihan
Berani tidak bergantung
Berani mengelola hati
§ Pengenalan diri
§ Pembersihan hati
§ Pengendalian diri
§ Pengembangan diri
§ Ma’rifatullah
Berani hidup mandiri
Berani bergaul
§ Aku aman bagimu
§ Aku menyenangkan bagimu
§ Aku bermanfaat bagimu
Berani 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
Berani menyenangkan orang lain
Berani berkreasi
Berani berinovasi
Berani belajar
Berani memikul tanggung jawab
Berani bicara (BMT TenSoFaLeS)
§ Benar
§ berManfaat
§ Tidak melukai
§ Tenang
§ Sopan
§ Fasih
§ Lembut
§ Secukupnya
Berani berterima kasih
Berani bersungguh-sungguh
PEMENANG VS PECUNDANG
Pemenang melihat jawaban dari setiap masalah
Pecundang melihat masalah dari setiap solusi
Pemenang mengatakan, ”itu sulit, tetapi bisa dilakukan!”
Pecundang mengatakan, ”Itu bisa dilakukan, tetapi pasti sulit!”
Pemenang melihat rumput hijau di sekeliling jebakan
Pecundang melihat banyak jebakan di sekeliling rumput hijau
Pemenang senang menuntaskan
Pecundang sedang menunda-nunda
Berani berubah
” Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(QS. Ar Ra’ad : 11)
Berani mengubah visi hidup ketika tidak sesuai dengan hati nurani
Berani mengubah cita-cita ketika tidak mampu dicapai dengan proses :
§ Ukur potensi diri dengan cita-cita yang paling mungkin diraih
§ Pertimbangkan minat yang tinggi terhadap cita-cita tersebut
§ Ketahui seberapa besar manfaat dari cita-cita tersebut untuk orang banyak
§ Yakini bahwa Allah meridhoi cita-cita tersebut
Berani mengubah perilaku buruk
Berani mengubah keadaan yang tidak benar
Berani kaya
Berani dikritik
Berani tawadhu (2B 2L)
§ Berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain
§ Bijak terhadap kesalahan dan kekurangan orang lain
§ Lihat kekurangan dan kesalahan diri sediri
§ Lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri
Berani berinisiatif
Berani berkeringat
Beran menunda kesenangan demi hal yang lebih bermanfaat
Berani meneladani orang lain
Berani beresiko
Berani menentang kedzaliman
Berani jujur secara cerdas, bukan jujur yang lugu
Berani dihina karena melakukan yang benar
Berani ditertawakan
Berani berbeda, tapi tidak asal beda
Berani meminta maaf
Berani memaafkan
Berani mengkritik
Berani istiqomah
Berani menerima kemungkinan buruk
Berani gagal
Berani mencoba dengan berbekal positive thinking, persepsi yg baik dan pengetahuan yg layak
Berani bangkit!
Berani karena Allah
” Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga
dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang ”
(QS. Yusuf : 64)
Berani bermunajat, baik di kala senang maupun susah
Berani berikhtiar
Berani bersabar
Berani bersyukur
Berani diuji
Berani bertobat
Berani membela agama Allah dan Rasul-Nya
Berani membelanjakan harta di jalann Allah
Berani memilih yang halal
Berani mencintai Allah secara lebih
” Ya Allah , Dzat yang mengubah-ubah hati, ubahlah hati kami untuk taat kepada-Mu. ”
(HR. Muslim)
” Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, kekikiran, kepikunan dan siksa kubur. Ya Allah, berikanlah ketaqwaan kepada diriku, sucikanlah diriku. Engkaulah sebaik-baik Dzat yang menyucikan diriku. Engkaulah yang menolong dan menguasai diriku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tak berguna, hati yang tidak khusyu’, diri yang tidak pernah puas dan doa yang tidak terkabulkan.”
(HR. Muslim)
” Ya Allah, berikanlah kepadaku hikmah, dan pertemukanlah aku dengan orang-orang sholih, serta jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mewarisi surga yang penuh nikmat.”
(QS. Asy Syu’ara : 83-85)
” Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan kokohkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”
(QS. Al Baqarah : 250)
Amin... Allahumma Amin.....
Sumber :
Trim, Bambang. 2005. Meng-install Nyali. Bandung : MQS Publishing
Arisandy, Siska. 2009. Diary Najwa. Yogyakarta.
Note :
Jazakillah khoir buat Ukhtika ’April’ atas kado bukunya, sungguh bermanfaat dan jadi bahan motivasi.
Sering2 aja ngado buku, ya....... ^_^