Setiap kejadian kecil pun ada hikmahnya …




Senin, 27 April 2009

INDAHNYA UKHUWAH


Tiada kata indah seindah kata ukhuwah
Dalam sebuah jalinan persaudaraan Islam
Jalinan yang abadi di sisi Tuhan

Berawal dari
sebuah
perkenalan.....

Berawal dari formalitas kepengurusan lembaga, kita dipertemukan-Nya. Berawal dari rutinitas kerja, kita dipadukan-Nya. Akhirnya kita saling mengenal, saling berteman dan akhirnya bersaudara...
Sungguh, skenario-Nya demikian indah. Seindah ukhuwah yang kita bangun karena Iman. Dan sudah menjadi skenario-Nya pulalah kemudian kita dipisahkan, masih dengan indah. Demikian indah hingga rasa kesal, marah, sakit selama kita bersama, semua hilang ketika perpisahan datang... Yang tersisa hanyalah keindahan.








Langit biru,

sebiru hati karna haru,
yang dulu bertemu,
kini kan dipisahkan waktu

Langit indah,

seindah hidup karna ukhuwah,
episode resah gelisah,
semoga berakhir khusnul khotimah

Namun, ahhh...

langit mendung, wajah2 merenung,
langit gerimis, mata2 pun menangis...
Ya akhi, ya ukhti..
Ana uhibbukum fillah

IBU











 

Ibu,
Ekspresi kecintaanmu takkan pernah hilang dari memori,

Diakui ataupun tidak

Engkaulah penyejuk jiwa yang lara,
muara cinta yang tak pernah kering

Ridhamu menjadi penentu ridha-Nya
Ibu,
doakanku dalam tiap shalat malammu


Ibu,

Engkaulah penawar luka

Engkaulah penghapus duka

Segala ucapan, belaian, kecupan dan doamu adalah ekspresi cinta Maka, cintalah pembalasnya

Ya Rabbi,
jaga ibu dari kesedihan

Rawat ibu dari kesusahan

Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Pembalas

Cintai ia lebih dari cintanya padaku

Berilah ia kesempatan merasakan hasil usahanya lewat baktiku.
Amin………


SABAR

Ada tingkatan iman yang tidak bisa dicapai oleh seorang hamba dengan amalnya, kecuali dengan ujian dan cobaan. Ketika Allah berkehendak meningkatkan imannya, maka Dia menetapkan ujian dan menolongnya untuk bersabar menghadapinya.

“... Barangsiapa yang berusaha bersabar niscaya Allah akan menjadikannya sabar. Tidak ada sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran” (HR.. Bukhariy)

Siapa saja yang mengusahakan faktor-faktor kesabaran, niscaya Allah akan merizkikan sabar kepadanya. Dan siapa saja yang mengusahakan faktor-faktor kegelisahan, niscaya Allah akan menimpakan kegelisahan baginya.

” Dan tidaklah Allah berbuat dzalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berbuat dzalim 9kepada Allah)” (QS. An Nahl : 33)

Sabarlah untuk masa tertentu, Insya Allah kesabaran itu akan ada dalam masa setelahnya. Jika kelelahan menghebat, ujian bertambah, musibah semakin dahsyat, dan nafsu mengajak pada yang sesat, teruslah berusaha untuk menundukkannya. Sesungguhnya cobaan itu ibarat tamu, ia pasti akan segera berlalu. Kalaupun ia tak jua berlalu, tetaplah bersabar karena cobaan itu adalah salah satu cara menggugurkan dosa.

” Ujian akan terus menimpa seorang muknin; laki-laki dan perempuan, menimpa dirinya, anaknya, dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.”(HR. At Tirmidziy)

Inilah fajar pahala mulai menjelang
malam cobaan mulai menghilang
sang pejalan disambut dengan pujian
hampir menuntaskan gulitanya malam
Matahari pahala tiada sedikitpun menghadirkan bayang-bayang
hingga sang pejalan telah sampai ke rumah keselamatan

(Ibnu al Jauzy, Shaidul Khatir hal. 87)

” Pesona Cahaya ”


Sejuk sinar yang Dia hembuskan
Menyapa relung kalbu terdalam
Insan yang mendamba kedamaian
Di hiruk pikuk kabut kelam

Jiwa tak mampu tuk berkata
Dalam indahnya makna cinta
Walau hati sering berdusta
Cinta-Nya tak akan sirna

Akankah lisan hanya berucap
Walau senja takkan berharap
Ataukah jiwa akan berbuat
Sesuai dengan tawaran nikmat

Duhai Penguasa Jagat
Berikan setitis cahaya rahmat
Agar nafas cinta tak menghujat
Meninggalkan luka yang menyayat

ABDULLAH BIN MASLAN

Beliau lahir tanggal 4 Mei 1957 di Teluk Sialang, sebuah desa kecil di ujung timur Provinsi Jambi. Putra kedua dari keluarga petani, lahir dalam kondisi miskin. Tapi beliau tidak pernah berhenti bermimpi, pendidikan harus tetap diperoleh seberat apapun perjuangannya. Dan itulah yang selalu ditanamkannya kepada anak-anaknya hingga akhir usianya : ”raihlah pendidikan setinggi-tingginya, jangan fikirkan tentang biaya”.

Beliau mungkin tidak terkenal dan memang tidak perlu menjadi terkenal untuk selalu dikenang oleh orang-orang tercinta. Karena beliau adalah ayah teladan bagiku, putrinya.
Tulisan ini hanya sebagai pengobat rindu karena sebentar lagi hari miladnya (seandainya beliau masih hidup). Sekaligus pengingat bagiku, bahwa aku harus meraih pendidikan setinggi-tingginya, meneruskan cita-cita ayahanda.


”Lukisan Rindu”

Ingin kulukis
bayang-bayang sempurna dari raut wajahnya
yang penuh gurat cinta

Biar kugores
lembar kenangan oleh tinta kasihnya
yang tak dipudar masa
Kan kuwarnai
kanvas hatiku dengan belai sayangnya
yang lembut bersahaja

Karna aku rindu,
pada sapuan kuas citanya
yang tak pernah kering,
pada potret jiwanya
yang sungguh bening,
memesona,
menyentak gelora rasa,
meski terpisah dunia,
meski tak lagi nyata,
karna dirinya tlah tiada...
menghadap-Nya dengan hati ridha.

Allah....
izinkan ku tulis doa
untuknya, ayahku tercinta
sampaikan padanya, selamanya
lukisan cintanya kan kubawa
hingga batas usia



KECEWA

Taukah antum bahwa kalimat tsb akan membuat keruh hati yang mengucapkan dan hati yang mendengarnya.
Keruhnya hati akan mengeruhkan fikiran, sehingga ia akan mengambil tindakan tanpa didasari fikiran dan hati yang jernih.

Semua orang pernah kecewa.
Tetapi apa kecewa itu ?
Sebenarnya takkan ada kecewa bila semua didasari dengan niat yang tulus.
Kecewa hadir ketika banyak tuntutan2 duniawi yang tidak terpenuhi.
Kecewa tsb akan terus mengganjal di hati jika tidak diikhlaskan.
kecewa yang terus menerus dirasakan akan menumbuhkan kecewa2 selanjutnya.
Yang justru akan semakin memperkeruh hati

Maka dari itu, jangan pernah mengatakan ‘saya kecewa’.
Sesuatu yang terjadi adalah merupakan skenario Allah.
Ikhlaskan ia dan ambil ibrahnya.

Tetaplah tersenyum........

Barakallah


Alhamdulillah,
kemarin Sabtu (25 April 2009) ada sahabat yang telah menyempurnakan separuh Diennya. Beliau adalah Mbak Hesti, angkatan 5 SMA Titian Teras Jambi.
Sayang sekali, ana tidak bisa hadir karena ana masih di Jogja.
Ana juga ikut mendoakan : Barakallahu laka wa baraka ’alaika wa jama’a bainakuma fi khoir.
Mungkin hanya sebuah syair yang belum sempat dibuatin aransemennya ini yang menjadi kado pernikahan tuk pengantin berdua, semoga berkenan.



”Barakallah” (Special Wedding)
11/03/09 @ 02:50 WIB

Pernikahan yang engkau percaya
Menyingkap jelas tabir rahasia
Pertemuan dua insan berbeda
Dalam ikatan yang suci mulia

Pernikahan yang engkau jalani
Menghimpun jalinan dua hati
Demi menjalankan sunnah Nabi
Demi menggapai barakah Illahi

Barakallahu laka wabaraka ’alaika
Wa jama’a bainakuma fi khair...2x

Suami yang engkau nikahi
Tidaklah semulia Rasulullah
Istri yang engkau nikahi
Tidaklah setaqwa Khadijah

Pasanganmu bukan manusia sempurna
Ia tak lepas dari cacat dan alpa
Maka perlunya bekal iman dan taqwa
dalam meniti sabar dan ridho-Nya