Setiap kejadian kecil pun ada hikmahnya …




Kamis, 05 November 2009

MENCARI SAHABAT SEJATI

Serasa terjaga dari mimpi
Setelah aku sadari
Engkau berlabuh hanya di kala suka
Tiada kala ku duka
Itulah persahabatan yang engkau tawarkan
Tak pernah nyata,
Betapa kecewanya ku padamu,
Betapa kecewa, sahabatku..........

Tiba-tiba saja syair itu terlantun dengan mulusnya dari lisanku dan mataku sembab karenanya. Syair lagu yang awalnya sangat tidak berkenan di hatiku, kini seperti teman pelipur lara. Bukan tanpa sebab, rasa kecewa itu datang setelah sekian lamanya ku tahan. Dan aku sudah tak ingin lagi untuk terus-menerus bersikap manis. Sesekali aku ingin luapkan perasaan terluka ini. Aku ingin protes, berteriak, mengatakan apa yang kuinginkan selama ini. Aku ingin didengarkan. Aku ingin diperhatikan. Aku lelah untuk terus mengalah. Aku lelah jadi tempat mengadu, tapi tak pernah bisa sebaliknya. 
Dan bla, bla, bla.........

Tapi, apa yang kulakukan ?
Aku hanya menangis di tepat tidur, memeluk guling. Sesenggukan sambil lirih menyanyikan syair lagu ”Itulah persahabatan” yang penyanyinya tak kuketahui siapa. Ya, aku tetap saja menahannya di sini. Di hati ini dan di ruangan kecil yang biasa disebut orang sebagai kamar tapi bagiku adalah ’istana’. Pengecut !! Aku menangis dan terus menangis hingga kelelahan. Akhirnya tertidur.

Esoknya, aku akan terbangun dengan masih menyimpan luka. Meskipun bisa tersenyum, tapi sebenarnya aku tak memperhatikan mereka secara diam-diam. Meskipun bercanda dan tertawa, tapi kutahu hatiku hambar. Dan aku berusaha untuk menjaga jarak dari mereka sampai aku benar-benar merasa sendiri. Ya, sendiri mungkin adalah pilihan yang lebih baik. Bukankah aku terlahir ke dunia seorang diri, menjalani hidup sendiri dan akan mati seorang diri juga ??? Lalu, mengapa aku harus mengharapkan ada seseorang atau banyak orang untuk menemaniku ? Impossible !!! Aku yakin aku masih bisa bertahan meskipun seorang diri. Aku pasti kuat !

..................................................................

Tiba-tiba aku merasa sangat sendirian. Apa-apa kukerjakan sendiri, kufikirkan sendiri, hingga aku jadi pusing sendiri. Setiap kali ada yang berusaha menolongku, ku tolak dengan alasan aku bisa melakukan semuanya sendiri tanpa harus dibantu siapapun. Padahal, sebenarnya aku butuh. Tapi entahlah, sepertinya ego masih menguasaiku. Dan aku menjadi sangat kesepian. Apakah aku butuh teman ?

..................................................................

Malam ini aku merasa suntuk sekali. Tiba-tiba mataku tertuju pada rak buku sebelah atas, tempat buku-buku diary-ku bersembunyi. Sepertinya sudah lama aku tak menyentuhnya. Entah karena aku terlalu sibuk atau terlalu malas untuk hanya sekedar menulis 1 kata saja. Ku buka halaman pertama, kutemukan secarik kertas. Oh ya, itu adalah ucapan selamat milad dari salah satu sahabatku. Agak konyol juga karena dia menempelkan foto-fotoku di sana dan mengomentarinya dengan kata ’kadang nar-ziz’, ’sok imut’, dan sebagainya. Tapi, ada sebait kalimat yang membuatku tertegun :


Imam ash-Sidiq as berkata ” Saudaraku yang aku paling cintai adalah orang yang membuatku sadar akan kesalahan-kesalahanku”
(Bihar al-Anwae jilid 74, Hal 282)

Aku jadi ingat. Beberapa sahabat kadang menegur atas kesalahanku, tapi seringnya aku marah dan menolak untuk disalahkan. Atau aku mendengarkan namun sebenarnya diam-diam membenci orang tersebut dalam hati. Dan aku jadi mengambil jarak dengan mereka. Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya mereka baik. Bukankah artinya mereka peduli dan perhatian padaku ?

Entah kenapa aku jadi terkenang semua hal yang pernah kulakukan dengan mereka. Hunting makanan pedes sampai perut mules n duit di kantong ludes, ngobrol macem-macem sampai dini hari n besoknya jadi nguaaaantuk bangettt ! Tukeran oleh-oleh dari mudik lebaran, nyiapin kado milad n kartu ucapan (niatnya mau agak mellow tapi malah jadi ngeledek). Atau bikin lirik lagu, saling berkirim tausyiah, dan masih  banyak lagi. Meskipun kadang juga suka berantem pas lagi rapat atau kepanitiaan, saking bingung atau capeknya. Maklum, sensitivitas tinggi.
Hhhh.............
Tiba-tiba aku jadi sangat rindu semua itu. Aku jadi ingin kembali menyapa, tersenyum dan bercanda dengan mereka. Tapi, bagaimana jika aku kembali dikecewakan ???

Eits, tunggu dulu.
Kecewa ???
Mengapa aku bisa kecewa ???
O ......... ya, tentu saja aku jadi kecewa.
Bukannya selama ini aku melakukan sesuatu yang baik untuk saudaraku dengan harapan agar aku pun diperlakukan sama baiknya oleh saudaraku ?
Dan ketika aku tidak mendapatkan apa yang kuharapkan, aku pun kecewa.
Kecewa dengan buta, tanpa melihat lagi kebaikan-kebaikan sahabatku.
Menjadi sangat membenci mereka, padahal mereka sangat peduli dan sayang padaku.
Gak adil ya...................

Tidak semua manusia mengerti s’gala perasaan
Yang ada di hati kita
Tidak pula dapat selalu memahami
Gejolak jiwa yang ada di hati kita

Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu
Walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri

Karena perasaan adalah bahasa hati
Yang akan berubah di setiap waktu

Tiba-tiba aku teringat lirik lagunya Maidany, ’Bahasa Jiwa’.
Astaghfirullah......................
Apa yang kulakukan terhadap sahabatku, ya Allah ......?
Mengapa aku jadi sangat dzolim pada mereka ???
Ya Allah, ampuni aku.
Sahabat, maafkan aku.

Seringkali kita terluka
Tutur kata membekas lara
Kadang jua tanpa sengaja
Gerak laku mengurai duka

Tuk serangkai khilaf yang kuperbuat
Kupinta setangkai maafmu duhai sahabat
Di hening nafas, ku bermunajat
Semoga hatimu tak tertutup erat

(Maaf Tuk Sahabat by Najwa)

.......................................................................

Hhhhh, sebel !
Pengen curhat tapi gak ada tempat !
Ya iyalah, mana sempat ?????
Upsss, koq negatif thinking sih !
Helloooooooooooo........
Siapa sih Aku ?!
Emang aku aja yang lagi puyeng ???
Sahabatku juga kali, malah mungkin lebih puyeng dari aku.
Okay, be POSITIVE .........

Hari ini ia adalah
Orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu
Mungkin esok ia adalah
Orang yang paling tidak memahamimu

Janganlah memaksa
Karna saudaramu juga hanyalah
Seorang manusia biasa

.....................................................................

Note :
Tulisan ini nyata, ku persembahkan buat sahabat-sahabat semua yang telah hadir dan ikut mewarnai duniaku. Memberikan sejuta kenangan full hikmah yang tak bisa tergantikan oleh apapun. Mohon dimaafkan segala kekurangan n mohon doanya supaya bisa lebih dewasa dalam menata diri.
Special toex Menoel, Voldemort, Wafa n Adiex : Jazakumulloh khoir, kalianlah inspirasi itu .........
Afwan namanya disamarkan, takut ntar terkenal melebihi aku. Hehe, peace (^_^)v
Luv U all, cuz Allah.