Setiap kejadian kecil pun ada hikmahnya …




Rabu, 02 Februari 2011

NONTON PRABU TUGU WASESO DI GEDUNG BHARATA PURWA


Jakarta, 29 Januari 2011.

Sebelum ke Jogja,aku sempatkan mampir ke Jakarta. Selain untuk istirahat - maklum perjalanan masih satu hari lagi - aku juga pengen lihat pertunjukan wayang orang Bharata yang diselenggarakan di Gedung Bharata Purwa di daerah Senen. Berbekal niat, pengetahuan medan yg kurang dan budget terbatas, sampailah juga aku di sana.Karena pertunjukan dimulai jam 20.00 WIB sedangkan sekarang baru pukul 16.00, niatnya aku mau mencari penginapan untuk beristirahat sejenak dan meletakkan bawaan yg lumayan besar kalo dibawa masuk nonton wayang. Tapi oleh salah seorang bapak yang ada di sana, aku disuruh menunggu di lobi saja karena sebenarnya aku juga punya janji dengan Mbak Dini (teman fb-ku) jam 17.00.

Sambil menunggu, aku ngobrol dengan security di sana mengenai perkumpulan ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Waktu berlalu serasa sangat lambat, karena sambil menunggu Mbak Dini, aku hanya bisa lihat-lihat para pemain sedang latihan dari atas balkon. Tapi penantian ini gak sia-sia, meskipun telat akhirnya Mbak Dini datang dan mengajakku makan ketoprak di samping Gedung Bharata. Sambil makan, kami ngobrol banyak hal, mengenai diri masing-masing hingga perwayangan Indonesia. Meskipun belum tahu betul seluk-beluk dunia wayang orang apalagi kisah Mahabharata dan Ramayana yang sering ditampilkan, tapi rasa penasaranku sanggup membuatku anteng mendengarkan cerita-cerita Mbak Dini.

Pukul 19.00 (kurang lebih), kami masuk ke dalam gedung. Di ruang lobi, aku dikenalkan kepada petugas reservasi (Pak Yunus) yang ramah dan humoris. Selain itu, ada Pak Rasman yang nantinya berperan sebagai Gareng. Mbak Dini dan Pak Rasman asyik berdiskusi, sedangkan aku hanya bisa jadi pendengar setia yang sekali-sekali melihat sekelilingku yang sudah mulai ramai didatangi penonton.

Hal yang membuatku deg-degan adalah ketika Mbak Dini bersedia mengantarkanku ke ruang rias para pemain. Gimana gak, aku bisa ketemu dengan Mas Kenthus, Mas Senthun, Mas Agung, Bu Surip dan Mbak Widuri yang selama ini cuma bisa kulihat lewat layar televisi atau internet. Sempat-sempatnya foto dengan mas Kenthus.



Tapi jadi gak enak nih, gangguin orang lagi dandan. Kebetulan, musik gamelan telah berkumandang. Kami dipersilahkan untuk masuk ke ruang pertunjukan. Beruntung banget, Mbak Dini memesankan kursi VIP deretan kedua dari depan. Jadi aku bisa melihat dengan jelas, sambil merekam beberapa adegan menarik.

Lakon malam ini adalah "Prabu Tugu Wasesa". Dimulai dengan tarian Tri Tunggal yang dibawakan 3 orang pemain senior wanita. Dilanjutkan dengan adegan 1 bertempat di kerajaan Astina. Prabu Duryudana yang diperankan oleh penari senior Bapak Kies Slamet, mendengar kabar dari Adipati Karna (Mas Kenthus) bahwa Werkudara sedang pergi dari Jodipati meninggalkan keluarganya. Timbul niat jahatnya untuk menyerang para Pandawa. Tiba-tiba muncul prajurit kerajaan Gilingwesi menyerang Astina di bawah pimpinan Ontowaseso. Adipati Karna kalah dan Prabu Duryudana terluka terkena panah, kemudian mengungsi ke Amarta untuk meminta bantuan para Pandawa. 

1 # Ontowaseso vs Adipati Karna



Muncul para punakawan yang mbanyol habis, masak anak-anak pada bohongin Semar demi bisa dapetin duit. Kalo dipikir-pikir, anak-anak sekarang juga sering begitu kan?
Tiba-tiba, Mbak Dini nyela. Kalo mau foto-foto lagi bareng para pemain sekarang aja. Mumpung punakawan masih pada mau nembang en joget-joget. Aku pun keluar mencari Mbak Mita, temennya Mbak Dini di ruang rias. Tapi aku risih sendiri, soale belum terbiasa ke sana sendirian. Karna gak ketemu Mbak Mita, akhirnya Mbak Dini keluar dan aku pun sempat foto dengan Mas Agung yang nantinya akan berperan sebagai Arjuna.


















Habis foto, kami kembali ke dalam karena sebentar lagi kemunculan tokoh favorit Mbak Dini. Setelah asyik joget-joget ria ala Bagong, tak lama kemudian muncul Raden Abimanyu yang dimainkan oleh Mas Senthun. Tariannya yang halus gemulai, bikin yang ngeliat jadi sempoyongan. Hehe, secara beliau kan profesional.. Wajar kalo Mbak Dini ngefans banget.

2 # Tarian Abimanyu



3 # Tarian Arjuna - Nakula - Sadewa



4 # Gatotkaca vs prajurit Gilingwesi ( perhatikan tingkahnya Abimanyu ^^ )



5 # Ontowaseso vs Abimanyu yang ditolong Gatotkaca



6 # Lucunya Abimanyu dan Gatotkaca yang disuruh minggat oleh Werkudara



Habis nonton, foto bareng Mas Senthun.