Setiap kejadian kecil pun ada hikmahnya …




Minggu, 26 Juli 2009

Film " WATERBOY "


Ini film unik yang penuh inspirasi dan banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Film tentang kerasnya kehidupan yang dikemas secara apik dan fun. Dan yang menarik perhatian saya adalah dalam film ini ada kasus mental blocking, suatu masalah yang menghambat kesuksesan banyak orang karena cara berfikir yang negatif dan ini merupakan tema seminar yang akan saya selenggarakan agustus nanti.

Bercerita tentang seorang pria idiot (Bobby) yang bekerja sebagai penyedia air minum bagi para pemain football terkenal. Pria yang sangat higienis, sangat memperhatikan tingkat keasaman air yang akan diminum, H2O berkualitas. Sayangnya, ia selalu dihina oleh orang sekitarnya karena keidiotannya. Karena tak tahan dengannya, pelatih tim memecatnya dari pekerjaan tersebut. Ia pun berusaha menawarkan diri ke sebuah tim yang tidak pernah menang di setiap pertandingan. Masalahnya, sang pelatih tidak pernah memberikan minuman yang sehat bagi para pemainnya dan punya masalah kepercayaan diri. Ia pun diterima tanpa dibayar sepeserpun, yang penting para pemain dapat minuman yang ’layak’.

Tanpa disangka-sangka, dalam sebuah latihan Bobby mendorong keras salah seorang pemain yang mengejeknya sampai jatuh pingsan. Oleh sang pelatih, ia dianggap anak yang bertalenta dan dimasukkan ke dalam tim sebagai pemertahan. Jadilah karirnya berubah dari seorang waterboy menjadi pemertahan sebuah tim football.


Awalnya ia kesulitan karna tidak punya alasan untuk mendorong lawannya, saking lembutnya hati Bobby. Ini merupakan buah didikan ibunya yang tak ingin anaknya menjadi orang kasar. Bahkan Bobby merahasiakan pekerjaan barunya ini karna takut tidak direstui ibunya. Sang pelatih pun mempunyai akal, Bobby diminta mensetting fikirannya. Lawan main yang harus didorongnya dianggap orang yang selalu mengejeknya, dengan begitu ia dapat mendorong dengan luapan emosi dan tenaga yang besar. Ini merupakan taktik yang cerdas dan mengantarkan tim tersebut ke kejuaraan bergengsi. Orang-orang mulai kagum padanya, belum lagi ia akhirnya berhasil lulus ujian kesetaraan SMA. Ini membuktikan bahwa ia sebenarnya tidak seidiot yang difikirkan orang selama ini.

Tapi sayang, masalah datang. Ibu Bobby mengetahui bahwa anaknya bermain permainan keras dan khawatir Bobby akan terluka. Ia berpura-pura tak sadarkan diri agar Bobby mengurungkan niatnya mengikuti kejuaraan bergengsi tersebut. Bobby yang sangat sayang pada ibunya, akhirnya mengalah dan mengundurkan diri dari pertandingan. Ibu Bobby akhirnya sadar, bahwa anaknya kini tlah dewasa dan sangat dibutuhkan banyak orang untuk mengharumkan nama kota mereka dalam pertandiangan bergengsi hari itu. Dengan menggunakan perahu boat, ia mengantarkan Bobby hingga ke lapangan pertandingan. Bobby datang, menyelamatkan timnya yang kalah dalam setengah waktu pertandingan.

Tapi ternyata masih ada masalah lain. Ternyata sang pelatih tidak percaya diri bahkan takut menghadapi tim lawan yang dilatih mantan partner kerjanya yang dulu mencuranginya. Gantian Bobby yang menyarankan agar sang pelatih mensetting fikirannya. Anggap sang pelatih lawan adalah orang atau hal yang sangat disukainya lalu lawanlah. Akhirnya sang pelatih mulai pede dan mengatur siasat pertandingan yang berbeda dari sebelumnya dan tidak dapat dibaca lawan. Tentu aja film ini happy ending. Bobby membuat timnya menang dan akhirnya menikah dengan gadis yang dulu tidak disukai ibunya.


Apa hikmah yang bisa diambil ?
  • Berfikir positif, jangan pernah menganggap diri kita tidak mampu. Karena setiap orang sesungguhnya terlahir cerdas.
  • Jangan pernah menghina seseorang dan jangan meremehkannya hanya karena melihat penampilan luarnya.
  • Patuhlah pada orang tua, karena sesungguhnya ridho orangtua-lah yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Bukankah ridho Allah terletak pada ridho orang tua?

Yupz, selamat mensetting fikiran... Hancurkan mental block yang menghambat kesuksesanmu !

Wheels on Heels

Sebenarnya ini film jadul dan berdasarkan kisah nyata. Awalnya terkesan serius dan pastinya mbosenin. Eh ternyata keliru, sodara2 !! Karna ternyata ni film menginspirasi banget en sebenarnya cukup menohok saya yang seorang muslim. Gimana enggak? Film ini bercerita tentang seorang pemuda yang namanya saya udah lupa karna terlalu asyik menekuri teguran yang dikandungnya. Ia seorang Kristiani yang taat yang kemudian diutus menyebarkan agama Kristen ke sebuah pulau kecil bernama Tonga dengan penduduknya yang berkulit hitam.

Sebagaimana orang asing pada umumnya, ia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Karna tidak ada seorang pun yang faham bahasa Inggris kecuali pemuda yang menjadi pemandunya, yang juga penduduk asli Tonga. Sebenarnya di Tonga juga ada seorang pastur tua, tapi mereka sepertinya tidak bisa bekerjasama karna pastur tersebut sangat angkuh. Ia menganggap anak muda itu hanya akan menyaingi kewibawaannya. (penyakit senior neh...). Awalnya ia mengalami kesusahan dan tidak ada seorang penduduk pun yang mau mengikuti ajarannya. Tapi, ia berusaha keras untuk beradaptasi dengan masyarakat. Akhirnya ia fasih berbahasa Tonga dan bisa membabtis 2 orang.

Tapi, yang namanya hidup gak ada yang jalannya mulus. Masalah selalu saja menghampiri. Mulai dari telapak kakinya yang digigit ular merah, dipaksa menikahi putri kepala suku, ada penduduk yang sakit parah kemudian meninggal, datangnya bajak laut yang mengambil gadis2 pulau untuk dijadikan ’pelayan’ mereka, bahkan badai besar yang menghancurkan seluruh isi pulau. Masih banyak lagi bencana yang datang dan semua itu merupakan ujian bagi keteguhannya untuk tetap menyiarkan agamanya.

Di sini saya mau sedikit mengupas pelajaran yang bisa diambil dari film tersebut :

  1. Jika seorang kristiani saja mau dan mampu mensyiarkan agamanya di tempat terpencil seperti Tonga, seharusnya kita yang notabene seorang muslim dan mempunyai tugas sebagai seorang da’i pun mampu melakukan yang lebih.

  1. Seorang da’i yang diutus ke tempat terpencil haruslah mempunyai beberapa skill tambahan yang bisa dimanfaatkan di masyarakat umum. Contohnya : menguasai beberapa bahasa atau minimal punya kemauan yang keras untuk mempelajari bahasa baru, sedikit2 faham ilmu pertanian, pengobatan, elektronik atau mesin. Bisa berenang atau punya ilmu bela diri.


  1. Seorang da’i haruslah bermental baja, punya loyalitas yang tinggi, pantang menyerah, tidak sombong dan yang terpenting ruhiyah yang matang.

  1. Punya partner kerja atau dalam bahasa lain bekerja secara tim (jamaah), sehingga beban yang dihadapi bisa dibagi bersama. Ukhuwah yang terbangun pun akan memberi kekuatan tersendiri bagi seorang da’i.

  1. Orang-orang yang tinggal di pedalaman umumnya sangat kuat dan mampu bertahan hidup lebih lama karena mereka terbiasa hidup susah dan serba kekurangan.

  1. Hal paling penting dan lebih indah dari segala yang ada di dunia ini adalah keimanan.

Yup, lebih jelasnya nonton sendiri aja yach... Dijamin menginspirasi...
Sebagai seorang muslim dan da’i, apa yang sudah kita lakukan untuk Dien Islam ini???


Kamis, 23 Juli 2009

KANGEN AYAH T_T


03:12 WIB

Kangen….
Dalam hening malam, tiba2 bayangnya hadir mengisi kekosongan fikiran. Seperti biasa, jika aku dalam kondisi terlalu lelah dan butuh support dari orang terkasih. Seolah2 tahu kebutuhanku. Dan cukup hanya dengan melihat senyumnya, aku sudah dapat kembali tenang… Meski sekejab, meski hanya dalam mimpi. Kadang, aku ingin menangis. Teringat janji2 yang belum tertunaikan.
Maafkan aku, ayah……..


Ebiet G.Ade - Ayah Aku Mohon Maaf

Dan pohon kemuning akan segera kutanam
Satu saat kelak dapat jadi peneduh
Meskipun hanya jasad bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu

Walau tak terucap aku sangat kehilangan
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan

Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu

Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana

Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku

Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal

Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja
Tolong padangi kami dengan sinarnya sorga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta