Membaca masih lambat?
Masih terbata-bata?
Pantas ketinggalan!
Orang sudah sampai bulan, eh ini masih mandangin bulan.
Hehe… Peace …
Dalam buku Spiritual
Readingnya-nya Raghib Sirjani, disebutkan bahwa orang Jepang dan Yahudi
membaca puluhan bahkan ratusan kali lipat lebih banyak dari umat Islam. Umat
Muslim membaca 1 halaman, orang Jepang sudah membaca 300 sampai 500 halaman.
Bukan saja karena kerakusan mereka terhadap ilmu, namun ditambah dengan
kemampuan mereka membaca dengan baik dan cepat. Wajar saja, setelah Hiroshima
dan Nagasaki
hancur Jepang bisa kembali bangkit dan bergerak dalam waktu singkat bahkan
sekarang menguasai sebagian besar perekonomian dunia. Ras Yahudi yang sempat
ditindas pada rezim Hittler, kini menguasai dunia dan gantian menindas. Lha,
bangsa kita? Jauh panggang dari api. Budaya membaca masih sangat rendah.
Sebenarnya ada cara yang mudah untuk menumbuhkan
semangat membaca, khususnya di kalangan generasi muda. Yaitu, mulailah dengan
membaca buku-buku sastra. Yang dimaksud sastra bukan hanya novel-novel klasik
berbahasa tingkat tinggi. Sajak, cerita pendek, novel remaja, drama dan
esai juga termasuk sastra. Pada masa Hindia
Belanda, dalam 3 tahun siswa SMA diwajibkan membaca 25 buku sastra.
Sedangkan kini hanya 10 buku, akibat dari kebijakan pemerintah. Budaya membaca
yang rendah pun semakin meluntur. Taufik Ismail mengistilahkan tragedi ini
dengan “Anak bangsa yang rabun membaca”.
Membaca masih menjadi problem sebagian orang.
Walau sudah bisa membaca dengan baik alias tidak buta aksara, namun kecepatan membaca dan kemampuan menyerap
serta memahami bacaan masih banyak yang lambat. Hal ini membuat seseorang
jadi malas membaca. Membaca cepat memang memiliki kendala yang besar bagi yang
belum terbiasa, di antaranya sulit memahami karena proses pencernaan di dalam
otak yang lambat. Berbeda dengan lambung yang memiliki batas maksimal dalam
penerimaan makanan, otak justru tidak
memiliki batasan. Semakin diisi, maka otak semakin melebar.
Berikut
beberapa tips dalam membaca cepat :
1. Baca basmalah sebelum membaca, agar bacaan tidak berlalu begitu saja dan
melekat di otak dengan izin Allah.
2. Banyak latihan dalam membaca. Ini adalah dasar dalam melatih kecepatan
dalam membaca. Semakin diasah, maka ketajaman dalam memahami suatu bacaan
akan semakin cepat.
3. Baca dalam hati, jangan bersuara. Membaca adalah menyerap apa yang dilihat
dan menyimpannya di dalam otak.
4. Konsentrasilah dalam membaca. Konsentrasi yang kurang akan mengganggu
dalam membaca dan mengakibatkan mengulang membaca beberapa bagaian dari yang
dibaca.
5. Latihlah mata. Kebanyakan orang membaca pasti menggunakan jari dengan
meletakkannya di barisan kata atau dengan alat bantu lainnya. Hal ini juga akan
menghambat dalam membaca dan proses penyerapannya. Bukannya memperhatikan
bacaan, malah memperhatikan jari yang bergerak.
6. Jangan membaca kata
per kata, namun bacalah kalimat per
kalimat dan lihatlah bacaan tersebut secara global. Ini akan mempermudah
proses penyerapan membaca.
7. Review bacaan atau buku yang telah dibaca. Kalau sudah selesai
membaca, coba ingat-ingat apa yang telah dibaca sambil melihat daftar isi.
Karena daftar isi menunjukkan garis besar dari buku yang dibaca. Kemudian buka
kembali bagian yang belum dipahami.
Ingat! Buku adalah jendela dunia dan
membaca adalah kuncinya. Rajinlah membaca agar bisa menguasai dunia. Bacalah
buku sebanyak-banyaknya dan ambil manfaat dari yang dibaca. Selamat mencoba !
Semoga dimudahkan Allah. Amin…