Setiap kejadian kecil pun ada hikmahnya …




Kamis, 18 Maret 2010

# RAPALAN DOA SANG PENDOSA #


Duhai Allah,
Penyandang Kuasa,
Pemancar Cahaya,
Maha Raja,
Tumpuan Segala Daya.
Engkaulah Pembangun kokoh tujuh langit
Serta gemintang meteor yang berkejaran menghias angkasa,
Engkaulah Pembentang bumi menghampar langit
Di mana lembah dan tanah subur pula berada,
Engkau gerakkan tujuh lautan mendebur ombak
Tempat bahtera berlayar pulang dan pergi,
Engkau tundukkan matahari mengiringi purnama
Berputar seperti malam mengejar pagi,
Engkau jamin segala binatang di segenap daratan
Engkau jamin rezeki segala yang di lautan.


Duhai Pemilik Cinta,
Pada senja di bentara senja cinta-Mu,
Pada hari di salah satu hari kedekatan-Mu,
Satu dari ciptaan-Mu menggantungkan harapan,
Berlindung kepada-Mu untuk tidak menyekutukan.
Kala laksa alpaku membumbung,
Kutahu ampunan-Mu luas membentang.
Kala kusuguhkan diri pada kehendak nafsu,
Betapa aku melumpur dalam kawah sesalku.
Engkau tahu kefakiranku,
Sudikah Kau dengar detak permohonanku ?
Jika Engkau tangkal asaku,
Lantas ke manakah aku menumpu ?
Sungguh mengingat karunia-Mu melipur lara,
Sedang mengingat khilafku mengalirlah airmata.
Sekutu cinta menekur doa sepanjang malam,
Kala sekutu hampa mendengkur kelam.
Tak putus kukejar ketaqwaan,
Tuk meniti tapak ampunan.
Jika kusalah menapak karena kebodohan,
Mampukah hilang tegas puncak kegelisahan ?
Sejak kucurahkan seutuh pikir merapal puji,
Kutemukan Engkau teristimewa yang selamatkan diri.
Jika Engkau tak membimbingku merengkuh Surga,
Pastilah kaki ini terantuk jatuh menggelepar di Neraka.
Kuabdikan diri pada-Mu dengan selaksa puji,
Mengampun dosa sepanjang usia lewat syair dan bakti.
Maka sayangilah aku sebesar rahmat-Mu,
Hapuslah dosaku laksana laksa kasih-Mu.
Aku bersalah hanya kepada-Mu,
Kuadukan keburukan yang kuperbuat pada-Mu,
Agar menunduk patuh pada firman-Mu,
Dan merunduk pasrah pada ketentuan hukum-Mu.

 

Duhai Tumpuanku,
Pada anugerah-Mu melekat harapku,
Kala segenap keluarga dan harta tak menyata guna.
Aku menumpu pada kasih-Mu,
Kala datang hadangan manusia.
Jika Kau curahkan ampunan padaku,
Takkan tersisa beban dosa di pundakku.
Bila telah kusinggahi rumah pusara,
Tak ada ayah dan bunda kan kutemui di sana.
Kala segenap kematian ditebar,
Urat-urat leher segala makhluk bergetar.
Maka jadikan kematian sebagai misteri terbaik yang kunantikan,
Dan jadikan pusara sebagai rumah idaman yang kumakmurkan.

 

Ya Allah,
Sungguh Engkau Penghulu dan Sumber kelembutan bagi para wali-Mu,
Serta Penghulu dan Sumber kemuliaan bagi orang yang pasrah pada-Mu,
Engkaulah yang membuat aku ada dan tiada,
Engkaulah yang melihat gerak detak dan suara jiwa,
Rahasiaku menampak nyata,
Sedang rinduku pada-Mu senantiasa,
Bawalah aku kepada-Mu,
Dan jagalah aku tuk selalu taat pada-Mu di sisa umurku.
Hanya pada-Mu aku menuju,
Mencari ridho-Mu, bukan yang semu
Jika takdir-Mu telah mendekatiku,
Berkahi aku kala menghadap-Mu.
Segala puji bagi-Mu dengan pujian yang senantiasa baru,
Tak pernah usang,
Tak berbilang.
Amin……….