Ialah lelaki rumah papan,
Dengan hijau teduh melingkupi warna pekarangan.
Seteduh mata yang mulai keruh,
Mengimbangi tubuh yang kian sepuh.
--------------------------------------
Ialah lelaki rumah papan,
Dengan 6 putra karunia Tuhan.
Tak pernah mengeluh meski tubuh bersimbah peluh,
Justru senyumnya semakin menyentuh.
----------------------------------
-------------
-------------
Ialah lelaki rumah papan,
Dengan kesederhanaan yang jadi pegangan.
Baginya kemewahan adalah musuh,
Yang buat ia dan Tuhannya semakin jauh.
---------------------------------------------
Ialah lelaki rumah papan,
Dengan jiwa yang slalu penuh harapan.
Sedangkan aku ???
Ke mana jiwa yang dulu merangkak maju ?
----------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar